JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau para pelaku usaha untuk menekan impor produk konsumtif di tengah ketidakpastian global saat ini. "Saya berharap impor dalam kondisi seperti sekarang ini bukan impor produk konsumtif," kata Airlangga dalam acara pengukuhan Himpunan Penyewa dan Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) 2024-2026 di Jakarta, Kamis. Airlanga juga mendorong para pelaku usaha dan masyarakat untuk berbelanja barang-barang yang diproduksi di dalam negeri. Dengan cara ini, perdagangan dalam negeri akan dirangsang oleh barang-barang yang diproduksi di dalam negeri dan bukan oleh barang-barang impor.

"Saya mendukung belanja dalam negeri, belanja produk dalam negeri. Kalau masalahnyabranding,branding-nyaIndonesia,rasanyaasing. Tidak apa-apa. Itu namanya marketing gimmick ,," tambahnya.

Airlanga mengatakan bahwa terlepas dari ketidakpastian global baru-baru ini terkait ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang dimulai pada hari Sabtu (13/4), pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik.

Dia juga mengingatkan bahwa ini bukan pertama kalinya Indonesia menghadapi ketidakpastian. Keadaan ini dimulai dengan konflik Rusia-Ukraina, diikuti oleh pandemi COVID-19 dan kemudian konflik Israel-Palestina. Meski demikian, Indonesia memiliki ketahanan terhadap gejolak ketidakpastian global, katanya. Indonesia juga memiliki mekanisme untuk menghadapi situasi-situasi tersebut.

Hasilnya, Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% secara year-on-year sepanjang tahun 2023. Sementara itu, tingkat inflasi tahunan pada Maret 2024 adalah 3,05% year-on-year.

"Terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik. Tingkat inflasi terjaga di kisaran 2,5% plus atau minus 1%. Neraca perdagangan positif, cadangan devisa positif, indeks kepercayaan konsumentinggi dan PMI manufaktur juga positif, meskipun ada penurunan pembelian mobil," kata Airlangga.